Ayah...
Aku pikir anak-anak
lain sama sepertiku yang dibesarkan dengan kekerasan.
Aku pikir
perbuatanmu itu memang untuk melatihku supaya jadi anak yang kuat.
Tapi ternyata
semakin dewasa aku mulai paham “bukan ini yang seharusnya Ayah kasih”.
Aku iri melihat
teman-temanku yang bisa dekat dengan Ayahnya.
Mereka menjadikan
Ayahnya sebagai superheronya.
Sedangkan aku?
dekat denganmu saja aku sudah takut.
Aku tidak tau
rasanya dipeluk Ayah
Aku tidak tau
rasanya dielus-elus kepalanya sama Ayah.
Aku tidak tau,
Apakah kau itu Ayahku atau bukan?
Kata mereka,
Ayah itu cinta pertama bagi anak perempuannya.
Kataku, Ayah
itu luka pertamaku.
Kata mereka “Ayah
kamu kan baru pertama kali jadi orang tua”.
Kataku “aku
juga baru pertama kali jadi anak”.
Kata mereka “gk
boleh begitu, bagaimanapun juga kan itu ayahmu”.
Tapi tidak
pernah ada yang bilang ke Ayah “gk boleh begitu, bagaimanapun juga kan itu anakmu”.
Ayah, dibanyaknya cerita yang aku dengar dan
dibanyaknya film yang ku tonton. Anak perempuan akan menyandarkan kepalanya
pada bahu tegas milik Ayahnya. Tapi Ayah, kenapa bahumu itu terlalu jauh untuk
ku sandarkan?
Dari sekian
banyaknya bentuk kasih sayang. Aku hanya ingin tau bagaimana rasanya disayang
Ayah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar